Sabtu, 19 November 2011

praktikum zoologi avertebrata


LAPORAN PRAKTIKUM
 ZOOLOGI AVERTEBRATA
PROTOZOA
LOGO IAIN




    Oleh :
                                        Nama           : Anggit Aprilliani
                                        NIM             : 1410160043
                                        Kelas           : BIO B / Semester III
                                        Kelompok   : 3
                                        Asisten        :1. Aryono
                                                             2. Siti Yuni Sufinah


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PRAKTIKUM I
PROTOZOA

A.    TUJUAN
1.      Mengenal obyek protozoa
2.      Menempatkan obyek protozoa pada kedudukan taksonominya
3.      Mengenal habitat protozoa

B.     DASAR TEORI
Organisme yang dikelompokkan dalam filum protozoa memiliki ciri-ciri khusus antara lain:
1.      Mikroskopis, satu sel, beberapa spesies hidup berkoloni
2.      Bentuk tubuh bulat, oval, memanjang atau bentuk lain, pada beberapa spesies bentuk tubuhnya tidak tentu
3.      Bergerak dengan flagell, cillia, psedopodia atau dengan seluruh tubuhnya.
4.      Memiliki nukleus satu atau lebih, tidak memiliki organ atau jaringan
5.      Beberapa spesies bercangkok dan sebagian mampu membentuk kista atau spora untuk melindungi diri terhadap lingkungan yang ekstrem
6.      Hidup bebas atau simbiotik
7.      Cara pengambilan makanan secara holozoik, saprofitik, saprozoik dan holofitik atau autotrof
8.      Berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembang biakan secara seksual melalui peleburan gamet atau konyugasi, perkembangbiakan aseksual dengan cara pembelahan biner (binnary fission), ganda (multiple fission), atau membentuk tunas (budding)
Bentuk tubuh protozoa berbeda-bedapada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoiddan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan trpozoitmaka protozoa kan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sisita protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
                        Klasifikasi protozoa biasanya didasarkan pada struktur dan alat gerak. Berdasar karakter tersebut protozoa terdiri dari beberapa kelas yaitu: Rhizopoda atau Sarcodina, Cilliata atau Infusoria, Flagellata atau Mastigophora dan Sporozoa.
1.      Kelas Sarcodina
Semua anggotanya hidup parasit. Memiliki satu atau dua pseudopodia, sebagian besar daur hidupnya amoeboid, reproduksi aseksual dengan cara membelah. Reproduksi seksual dengan gamet-gamet berflagell ataupun amoeboid, tidak membentuk spora dan tidak melakukan konyugasi. Kelas Sarcodina terdiri dari 5 ordo yaitu: Lopbosa, Proteomyxa, Heliozoa dan Radiolaria.
2.      Kelas Cilliata atau Infusoria
Kelas ini disebut juga Infusoria karena organisme ini pertama kali ditemukan pada saat seorang zoolog meneliti air tuangan dari jerami, sehingga disebut hewan tuangan atau Infusoria. Di samping itu kelas ini disebut cilliata karena hampir semua hewan yang masuk kelas ini memiliki alat gerak berupa sillia. Contoh spesies yang cukup terkenal adalah Paramecium caudatum.
3.      Kelas Flagellata atau Mastigophora
Kelas ini terdiri dari dua subkelas yaitu Phytomastigina dan Zoomastigina. Subkelas Phytomastigina terdiri dari beberapa ordo penting antara lain : Ordo Crysomonadiada, Orda Chryptomanadida, Ordo Dinoflagellida, Ordo Phytomonadida. Subkelas kedua adalah Zoomastigina, terdiri dari bebrapa ordo penting, antara lain a; Ordo Protomonadida, Ordo Polymastigida, Ordo Hypermastidida.

4.      Kelas Sporozoa
Semua anggotanya bersifat parasi. Tubuhnya sederhana beberntuk bulat panjang dengan sebuah nucleus. Tidak mempunyai lat gerak dengan mengubah berbentuk sel, memperoleh makanan dengan cara menyerap dari hospes secara sporozoik. Spesies yang paling banyak dikenal adalah dari genus plasmodium.

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      ALAT
-          Mikroskop
-          Pipet tetes
-          Gelas obyek
-          Gelas penutup
-          Toples
2.      BAHAN
-          Jerami
-          Air kolam
-          Air selokan

D.    PROSEDUR KERJA
1.      Memotong-motong jerami, kemudian memasukkan jerami ke dalam toples hingga ¼ bagian.
2.      Memasukkan air kolam ke dalam toples berisi jerami.
3.      Membiarkan toples terbuka, dan menyimpannya di tempat yang tidak terkena sinar matahari selama 1 minggu.
4.      Melakukan langkah 1 sampai 3 dengan mengganti air kolam dengan air selokan.
5.      Pada hari kedelapan (pada kegiatan praktikum). Mengambil setetes air dalam toples yang telah dibuat dengan menggunakan pipet tetes, meneteskan air tersebut pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
6.      Mengamati di bawah mikroskop dan menggambarkan protozoa yang ditemukan.
7.      Mengambil setetes air kolam (tanpa rendaman jerami), kemudian mengamatinya di bawah mikroskop.
8.      Mencocokkan gambar yang terlihat pada mikroskop dengan gamber yang ada pada buku dan memberikan nama jenisnya.
9.      Membuat sistematika dari setiap organisme yang ditemukan.

E.     HASIL PENGAMATAN
Data kelompok
Organisme yang ditemukan adalah:
a.     Air rendaman jerami (direndam dengan air kolam)
-          Euglena sanguinea ehienberg
Gambar :





Jumlah organisme: ± 20
-          Paramecium sp.
Gambar:





Jumlah organisme: ± 20

b.    Air rendaman jerami (direndam dengan air sungai)
-    Euglena sanguinea ehienberg
Gambar:
Jumlah organisme:
-          Clamidomonas pseudoperty paseher
Gambar:





Jumlah organisme:
c.     Air kolam (sebagai pembanding)
-          Euglena sanguinea ehienberg
Gambar:




Jumlah organisme:
-          Euglena elongata schewiakoff
Gambar:





Jumlah organisme:

F.     PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami menggunakan air rendaman jerami untuk mengamati filum protozoa. Kami melakukan lima kali perngamatan untuk setiap air rendaman.
Percobaan pertama yaitu mengambil sampel air rendaman  (jerami yang direndam dengan air kolam)  ditemukan Euglena sanguinea ehienberg dan Paramecium sp. dengan perbesaran 4x10 kali. Euglena sanguinea ehienberg merupakan salah satu spesies yang merupakan kelas flagellata dalam filum filum protozoa.  Euglena yang ditemukan berbentuk bulat memanjang dengan bagian depan tumpul dan runcing dibagian belakang. Dalam Ketika diamati Euglena sanguinea ehienberg yang terlihat sedang melakukan pergerakan, gerakan tersebut sangat cepat. Gerakan yang dilakukan sangat cepat dikarenakan adanya flagell yang berada pada bagian depan Euglena sanguinea ehienberg.
Selain itu, terlihat pula adanya bintik hitam dan gelembung. Bintik hitam tersebut ternyata adalah bintik mata yang berfungsi untuk mengarahkan organisme ke arah cahaya. Menurut Drs. Adun Rusyana, M.Pd (Zoologi Invertebrata, hal: 9) bintik tersebut berwarna merah. Sedangkan yang terlihat seperti gelembung merupakan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme.
Menurut teori  Euglena adalah hewan bersel satu berwarna hijau karena berklorofil. Tetapi dalam pengamatan yang kami lakukan Euglena yang ditemukan dalam sampel air rendaman jerami tidak terlihat berwarna hijau. Hal ini mungkin tejadi mungkin karena keterbatasan mikroskop cahaya yang kami pakai dan perbesaran yang kurang maksimal. Adanya klorofil pada Euglena berfungsi untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga Euglena termasuk organisme yang autotrof yaitu bisa membuat/memproduksi makanan sendiri.
Dalam lima kali pengamatan menggunakan jerami yang direndam air kolam Euglena memang jenis yang paling banyak kami temukan. Hal tersebut dikarenakan habitat Euglena memang di air tawar. Jumlah Euglena yang kami temukan pada pengamatan kali ini jika dirata-ratakan ada sekitar 20 ekor. Euglena bereproduksi secara vegetatif dengan cara membelah diri.
Selain Euglena pada pengamatan ini kami menemukan Paramecium sp. jika dirata-ratakan Paramecium sp. yang ditemukan berjumlah kurang lebih 20 ekor. Paramecium sp. yang ditmukan berbentuk oval seperti sandal dan terlihat bergerak perlahan karena memiliki cillia yang berfungsi sebagai alat gerak dengan cara bergetar pada tubuhnya. Terlihat pula bulatan-bulatan kecil dalam tubunya, bulatan tersebut vakuola makanan yang berfunsi untuk menyimpan sari-sari makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti halnya yang ada pada Euglena.
Paramecium s.  adalah spesies dari kelas cilliata dan merupakan filum protozoa.  Paramecium s.  Yang kami temukan ini merupakan organisme yang hidup di air tawar seperti organisme cilliata pada umumnya. Namun, sebenarnya ada juga organisme dari kelas cilliata yang hidup di dalam usus tebal manusia yang sewaktu-waktu dapat menimbulkanpada perut, yaitu Balantidium coli.
Pada percobaan kedua kami mengamati air rendaman jerami yang menggunakan air selokan sebanyak lima kali. Pada pengamtan ini kami menemukan kembali Euglena sanguinea ehienberg namun dalam jumlah yang sedikit yaitu hanya satu ekor saja dan bergerak-gerak dengan flagellnya. Selain itu kami menemukan organisme Clamidomonas pseudoperty paseher yang berjumlah sekitar 5 ekor.
Clamidomonas pseudoperty paseher merupakan alga hijau pada divisio chloropyta. Bentuk selnya bulat telur dan memiliki 2 flagell pada tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak, terdapat 1 vakuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung. Clamidomonas bereproduksi dengan car aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi.
Dan percobaan yang terakhir kami melakukan pengmatan pada air kolam (tanpa jerami) yang dimaksudkan sebagai pembanding. Pada pengamatan ini kami menemukan Euglena sangumca ehienberg dan Euglena elongata schewiakoff yang masing-masing berjumlah 1 ekor. Untuk Euglena sanguinea ehienberg ketika diamati karakteristiknya sama ketika diamati pada air rendaman jerami. Dan pada Euglena elongata schewiakoff  ketika diamati yang terlihat adalah bentuknya memanjang dengan kedua ujung pada bagian tubuhnya lancip dan pada tubuhnya terdapat gelembung yang erupakan bintik mata, kloroplas dan vakuola. Yang funsi dari masing-masing bagian tersebut sama dengan yang ada pada Euglena pada pengamatan-pengamtan sebelumnya.
Dari beberapa kali pengamatan dengan bahan yang berbeda yang kami lakukan, spesies Euglena yang paling sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan habitat Euglena adalah pada air tawar. Dan spesies-spesies protozoa termasuk Euglena yang banyak ditemukan adalah pada air jerami yang menggunakan air kolam, hal tersebut dikarenakan spesies-spesies protozoa diatas merupakan zooplankton yang banyak ditemukan pada permukaan air yang menggenang/tenang, sedangkan pada selokan, air selalu mengalir dan planktoon bergerak terbawa arus air. Sehingga pada saat pengambilan air selokan, zooplanktoon yang terambil hanya sedikit.
Selain spesies-spesies yang kami temukan pada pengamatan yang kelompok lakukan. Pada kelompok lain dalam pengamatannya menemukan beberapa spesies yaitu: Euglena viridis, Euglena convoluta karshikov, Didinium sp., dan Volvox sp. Untuk spesies Euglena viridis dan Euglena convoluta karshikov sebenarnya ciri-cirinya tidak berbeda jauh dengan Euglena yang ditemukan sebelumnya, yaitu mempunyai flagell, vakuola kontraktil dan kloroplas.
Pada Didinium sp merupakan salah satu spesies dari kelas cilliata berbentuk bulat dan memiliki cillia untuk bergerak pada beberapa bagian tubuhnya. Didinium sp merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa. Dan pada Volvox sp. adalah Chlorophyta yang berbentuk koloni dan dapat bergerak. Volvox sp. ditemukan di air tawar dengan koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah. Tiap selnya memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksinya secara aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.

G.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah:
1.      Selain spesies yang mirip hewan dari filum protozoa ditemukan juga Didinium sp dan Volvox sp yang merupakan spesies alga hijau.
2.      adalah spesies-spesies dari kelas cilliata dan flagellata.
3.      Spesies Euglena paling banyak ditemukan karena merupakan zooplankton yang hidup di permukaan air tawar yang menggenang.
4.      Pada spesies dari kelas flagellata yang ditemukan gerakannya sangat cepat karena memiliki flagell.
5.      Reproduksi protozoa yang hidup di air tawar sebagian besart bereproduksi dengan cara vegetatif.
H.    PERTANYAAN
1.      Jenis protozoa apa yang paling banyak anda temukan?
2.      Jelaskan cara perkembangbiakan jenis protozoa yang anda temukan?
Jawaban:
1.         Yang paling banyak ditemukan adalah jenis Euglena sp.
2.         Cara perkembangbiakan jenis protozoa yang anda temukan:
-           Euglena sp.:  kebanyakan pada kelas flagellata berkembangbiak secara vegetatif. Yaitu dengan cara membelah diri.
-          Paramecium sp.
-          Clamidomonas pseudoperty paseher: berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi.
-          Didinium sp.: berkembang biak secara vegetatif membelah diri secara transversal, dimulai dengan  membelah makronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya. Setelah terjadi beberapa kali pembiakan vegetatif, terjadilah perkembangbiakan generatif secara konyugasi.
-          Volvox sp.: berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.

I.       DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B Reece & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Fitriah, Eka. 2011. Panduan Praktikum Zoologi Avertebrata. Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Avertebrata. Bandung: Alfabeta.
Suwignyo, sugiarti dkk. 2005. Avertebrata air jilid 2. Jakarta: Penebar swadaya.











LAMPIRAN
Hasil pengamatan berdasarkan data kelas:



















Sebagai pembanding :
-            Euglena sanguinea
-            Volvox
-            Clamidomonas sp.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAMivxGTqw0OLf-1B91aynaEAmOeYhVKYsmSvkwFwRzdkf5AkhX6Wf1MnHyV5T9MaKWwVUYntFWabQ4Bh0ZuLRNbL_-bi9Z4zl_AjPNCboYluoF0IGPK2apNgnVTPwmgnbNjwB_yYH00s/s320/reinhardtii_2.jpg
-            Didinium sp.
LEMBAR PENGESAHAN

            Laporan praktikum Zoologi Avertebrata berjudul “Protozoa” telah disetujui/disahkan pada tanggal 21 Oktober 2011.
Cirebon. 21 Oktober 2011
Asisten Praktikum,



 

2 komentar:

  1. 슈퍼 식스 카지노 메리트카지노 메리트카지노 우리카지노 계열사 우리카지노 계열사 카지노 카지노 gioco digitale gioco digitale 우리카지노 쿠폰 우리카지노 쿠폰 1XBET 1XBET rb88 rb88 bet365 bet365 dafabet link dafabet link 180 Play n Go for free for free - VIPBet.com

    BalasHapus
  2. CASINO COSTLEWOOD | JAMMU HARBOR - KTNV
    Jamburan G. Jamburan 양산 출장샵 G. 공주 출장샵 Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. 충청북도 출장안마 Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan G. Jamburan 경기도 출장안마 G. Jamburan 부천 출장샵

    BalasHapus